![]() |
Andi Seto Gadhista Asapa SH.,LLM |
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sinjai di tahun tersebut sebesar 3,68 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Sinjai, Arif Miftahuddin mengungkapkan, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Sinjai berada pada proporsi 1,55 persen.
Namun pada tahun 2021 proporsi tersebut menurun naik dua kali lipat hingga mencapai proporsi 3,68 persen.
Sehingga jika diakumulasi, pertumbuhan ekonomi Sinjai periode Maret 2021 sudah mencapai angka 5,23 persen. Senin (11/7/2022).
“Pertumbuhan ekonomi ini tentu disupport oleh beberapa sektor usaha yang menjadi sektor unggulan dalam struktur ekonomi kita,” ungkapnya, Senin (11/7/2022).
BPS TIDAK SURVEY.
![]() |
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai Suparno |
“Soal naik atau tidaknya pertumbuhan ekonomi saya tidak tau, karena pihak Kami tidak melakukan survey di tahun 2020-2021 sebab pandemi Covid-19” ucap Suparno di saat di temui jalan Poros Sinjai - Malino Jum’at (17/09/2021)
Terkait adanya pinjaman daerah kabupaten Sinjai sebesar Rp 185 Milyar, bersumber dari Bank BPD sulselbar, sedangkan yang bersumber dari PEN, ia tidak mengetahui.
“Kami tidak bisa mengatakan bahwa prekonomian di sinjai naik atau turun ,apalagi kita pertimbangkan juga adanya pandemi di tambah lagi pinjaman daerah sebesar Rp 185 m dari bank BPD, sedangkan dana pen kami tidak ketahui” jelasnya.
PINJAMAN WARGA SINJAI TERILIYUNAN.
Temu Agung Si Raja merupakan pertemuan para "Raja'" nasabah Simpanan di BRI Unit yang telah mempercayakan dananya kepada BRI.
Reza Setiaji menjelaskan Saat ini pelan-pelan Pandemi Covid 19 sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik, semoga pandemi ini segera berlalu dan kita bisa hidup normal kembali.
Kondisi pandemi tentu membuat perubahan yang begitu sangat cepat sehingga kita dituntut untuk bertransformasi menuju era digital.
Adapun posisi Simpanan yang berhasil dihimpun BRI Cabang sinjai sampai dengan Posisi Bulan Agustus 2022 Sebesar Rp.1,1 Trilyun.
Sedangkan untuk posisi kredit atau pinjaman di Bank BRI Cabang Sinjai sampai dengan posisi Bulan Agustus 2022 yaitu sebesar Rp. 2,5 trilyun.
Dana sebesar itu merupakan dana simpanan masyarakat yang akan di kembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman Modal Usaha.
DEVISIT DIAKHIR JABATAN.
![]() |
Abdul Rahman Aktivis Kopel Indonesia |
Berdasarkan data yang dilansir portal data Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) https://djpk.kemenkeu.go.id pertanggal 18 Agustus 2023 kemarin, hasil itu didapat dari Postur Pendapatan Daerah sebesar Rp 1.113,54 Triliun dan Belanja Daerah sebesar Rp 1.143.40 Triliun.
Jika dikalkulasi secara keseluruhan terjadi defisit APBD Sinjai kurang lebih sebesar Rp 29 Miliar.
Bahkan di tengah kondisi defisit anggaran APBD, kini Kabupaten Sinjai juga dikabarkan memiliki sejumlah utang yang masih belum terbayarkan.
Salah satunya kepada seorang pengusaha di Kabupaten Sinjai yang bernama H. Darwis. Nilainya nilai utang Pemerintah Daerah Sinjai terbilang cukup fantastis mencapai miliaran rupiah.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Pemda Sinjai seolah tutup mata dan enggan untuk memberikan komentar terkait kondisi keuangan di Sinjai.
Salah seorang kepala desa yang juga merupakan ketua Apdesi Sinjai membuat surat terbuka di sosial medianya meminta Pj Bupati memeriksa kondisi keuangan Sinjai.
"Yth Pj Bupati agar segera memeriksa keuangan daerah apakah ada uang atau tidak, saya wa kepala BKAD tidak dibalas. Kalau tidak ada uang katakan tidak ada. ADD sudah diperintahkan sama pak Pj Bupati masih begitu saja pak. Pj Bupati segera periksa keuangan daerah atau periksa semua OPD setdakab," tulis Andi Azis Karaeng Soi, Rabu (19/10/23).
Ia juga mempertanyakan kemana mobil dinas untuk bupati. Menurutnya kondisi seperti ini sangat memalukan bahkan ia mengancam akan melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Sulsel.
"Perlu saya sampaikan Sekda Sinjai mana mobil dinas bupati, kenapa mesti rental mobil bikin malu Sinjai. Kalau pak Bupati tidak mau nanti saya laporkan ke Kejati Sulsel saya sudah hubungi, sisa menunggu persetujuan bupati," tanyanya.
Ia sangat menyesalkan lantaran Pj Bupati Sinjai harus direntalkan mobil sementara para kadis di organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki kendaraan dinas yang bagus.
"ADD segera cair minggu ini, kalau tidak cair jangan menyesal lapor ke Kejati Sulsel. Periksa semua kadis di Sinjai," tegasnya.
Diakhir suratnya, Andi Azis memberikan ultimatum ke pihak pemda Sinjai untuk dapat melakukan pencairan ADD. Ia menunggu kabar 1 kali 24 jam dan jika tidak mendapatkan jawaban maka ia akan langsung melaporkan ke Kejati Sulsel.
Di tempat terpisah, aktivis Kopel Indonesia, Abdul Rahman mengingatkan kepada Pj Bupati Sinjai untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan daerah Sinjai.
Rahman sapaan akrabnya mendesa PJ Bupati Sinjai untuk segera mengaudit keuangan daerah dan menghitung seluruh utang yang ditinggalkan bupati sebelumnya.
"Pj Bupati Sinjai segera periksa itu semua keuangan OPD yang ada di Sinjai," pintanya.
Rahman ingin Pj Bupati untuk segera mengambil langkah memeriksa keuangan. Terlebih sebentar lagi Sinjai akan melakukan pilkada yang tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. (*)